Baca Disini!!! 7 Motor Honda Paling GAGAL di Indonesia
Honda adalah pabrikan yang paling besar di Indonesia, tak ada yang meragukan, dengan pangsa pasar selalu 50% keatas (pernah sih dibawah 50%, tapi cuma beberapa bulan saja), modal yang luar biasa dan pabrik yang menghasilkan hingga 1 motor per 3 detik.
Sejarah Honda juga panjang banget di Indonesia, dari jaman 70 an hingga sekarang, bila anda masih memiliki motor dari tahun 70 an tersebut, berarti anda sudah tua , Oke, tapi dari sekian banyak itu, tentu ada saja yang gagal, apa aja sih??
Disebut sebagai produk gagal karena gak laku, umur pendek atau tidak sesuai jaman. Ini dia 7 Varian/tipe Motor dari Honda Indonesia yang Gagal berkembang di Indonesia, kami ambil sampel 15 tahun dari hari ini.
1. Honda Kirana
Kirana adalah penerus dan bisa dibilang “Yang terakhir” dari generasi ‘buntut angsa’ nya Honda , sebagai penerus dari Honda Legenda dan Legenda 2 yang melegenda, mesin 124,9 cc dan power 6,7 kW nya sudah kalah pamor dengan Supra X dan Karisma yang saat itu sudah mulai melenggang bebas, Faktor desain adalah yang harus disalahkan disini.
2. Honda Karisma
Honda Karisma masih “Satu Platform” dengan Kirana sebenernya juga gagal, tunggu dulu!!, bukannya Karisma itu laris ya? ya,,, memang laris, tapi yang laris adalah generasi Karisma X dengan perbaikan bodi sedikit lebih ramping, karena Karisma itu desain depan kecil tapi bodi gendut, maklum lah waktu itu Honda baru ‘belajar’ mengoptimalkan desain sebagai faktor utama orang membeli motor
3. Honda Supra V
“Bebek Aneh” ini kesannya Lucu, tiba-tiba ada bebek pake kopling manual dan menggunakan kick starter, ini salah satu yang pernah saya coba di tahun 2010 lalu. Motor yang dirilis seumuran dengan Kirana dan Karisma ini disebut sebagai ‘Rare Items’ dan mungkin adalah yang tergagal diantara yang gagal.
4. Honda Supra XX
Satu lagi “Bebek Aneh” dimana motor 100 cc saat itu kalah aksi dan power ama merek tetangga yang sudah asyik dengan 110cc, bahkan mengadakan road race, dan bisa ditebak motor ini juga gagal dalam penjualan, terutama setelah ditelan Supra Fit series yang saat itu begitu laris manis seperti tabung elpiji 3 kg. Ternyata dibalik kesukseskan Supra series saat ini, tersimpan “Cerita Kelam” juga ya, hehe
5. Honda Blade 110 – 1st dan 2nd Generation
Honda Blade, Motor yang dirilis tahun 2008 bulan Desember ini bisa dibilang gagal, Dari generasi pertama tahun 2008-2009 dan Generasi kedua tahun 2010, Desain yang saat itu begitu keren, racy dan sporty namun penjualan setengah hati, kalah ama Absolute Revo series, masyarakat saat itu kesannya ‘kagok’ bila disuguhi desain super sporty dan nyeleneh, Orang Indonesia memang agak susah menerima perubahan.
Sebenernya penjualan Honda Blade generasi 1 dan 2 ini gak buruk-buruk amat kok, namun rasanya dianggap gagal oleh Honda, dan ketika di 2011 saat itu Honda sedang tertekan oleh Yamaha selaku kompetitor terdekatnya, demi menghadang Jupiter Z saat itu, Akhirnya New Honda Blade dirilis kembali dengan desain yang 100% berbeda dan malah mirip Jupiter Z 115
6. Honda CS1
Motor ini bisa dibilang motor ter-wagu yang pernah ada, itulah kata beberapa orang awam tentang motor ini, memang secara desain out of the box, dianggap nyeleneh dan berbeda, bentuk tangki di depan tapi bukan tangki, dibilang sport bukan tapi dibilang bebek juga gak pantes, mau nya apa?
Walaupun begitu, desain karya orang Indonesia ini menurut kami cukup menarik, dan beberapa fitur yang keren, seperti Speedometer full Digital, mesin berbasis Honda Sonic dan juga desain pelek yang keren, tapi apa daya… Desain… Desain…. Desain…!!
7. Honda Revo AT
Saya juga yakin ini motor jarang banget terdengar, karena selain umurnya sangat sebentar, orang pun udah males meminang terutama karena harga yang mahal diatas 15 juta, desain Motor Bebek 90% Honda Absolute Revo, namun tanpa ‘gear’ alias matic, di 2013 disebutkan peminatnya sudah gak ada sama sekali, gak ada permintaan maka ya sudah, motor dengan nama thailand ‘Wave’ ini hanya bertahan kurang lebih 1 tahun.
Itulah 7 motor tergagal dari Honda di Indonesia.
0 comments:
Post a Comment